Sebuah film menarik berjudul ‘Le Grand
Voyage” atau "Ar-Rihlatul Akbar" atau kalo dalam bahasa Indonesia
"Perjalanan Agung". Dibintangi oleh Nicolas Cazale, Mohamed Majd dan
Jacky Nercessian.
Film ini mengisahkan perjalanan seorang
ayah bersama anak laki-lakinya (Reda) menuju Mekkah yang penuh makna
kehidupan. Reda diminta menemani ayahnya untuk mengantar ke Mekkah
menunaikan ibadah haji.
Namun
sang ayah telah berniat melakukan perjalanan ini tidak menggunakan
pesawat, melainkan menggunakan mobil. Jarak yang mereka tempuh kira-kira
5000 km antara Perancis - Mekkah.
Di tengah perjalanannya, Reda bertanya
kepada ayahnya, “Kenapa Ayah tidak naik pesawat untuk naik haji? Lebih
praktis. Si Ayah menjawab,”Saat air laut naik ke langit, rasa asinnya
hilang dan murni kembali. Air laut menguap naik ke awan. Saat menguap,
ia menjadi tawar.” Itulah sebabnya lebih baik naik haji berjalan kaki
daripada naik kuda. Lebih baik naik kuda dari pada naik mobil. Lebih
baik naik mobil daripada naik kapal laut. Lebih baik naik kapal laut
daripada naik pesawat.
”Ketika Ayah kecil, almarhum kakekmu
berangkat naik keledai. Ayah tak pernah melupakan hari itu. Kakekmu
lelaki pemberani. Tiap hari Ayah naik ke atas bukit, disana Ayah bisa
lihat cakrawala. Ayah ingin jadi orang pertama yang melihatnya kembali.”
Perjalanan Ayah dan anak sejauh 5000 km
ini bukanlah tanpa halangan dan tantangan. Dari Perancis menuju Italia
terus ke Slovenia, Kroasia, Yugoslavia, Bulgaria, Turki, Syria,
Yordania, dan akhirnya sampai ke Arab Saudi. Perjalanan ini, selain
memerlukan stamina yang tangguh, juga dipenuhi berbagai macam cobaan
seperti konflik internal antara ayah dan anak, kehilangan uang di tengah
perjalanan, tertimbun salju dan lain sebagainya.
Namun perjalanan sesungguhnya bukanlah
perjalanan sang ayah yang menunaikan ibadah haji. Perjalanan
sesungguhnya adalah perjalanan sang anak yang menemukan hakikat hidup
selama menempuh perjalanan ini. Reda, si anak bukanlah pemuda yang
spiritual dan tugas mengantar ayahnya ini semula karena terpaksa
disebabkan oleh karena ayahnya tidak bisa menyetir sedangkan kakanya
dicabut SIM-nya. Reda masih SMU dan punya pacar sehingga sepanjang
perjalanan selalu teringat kekasihnya. Selain itu, Reda sangat egois dan
suka kemewahan.
Karena perjalanan inilah, Reda
mendapatkan perjalanan rohani yang maha dasyhat. Dari setiap konflik
dengan ayahnya, halangan dan tantangan yang secara bersama mampu
dihadapi hingga sampai ke tempat tujuan. Akhirnya Reda pun harus
menghadapi kenyataan Ayahnya meninggal di tanah suci.
Perjalanan Agung sang Ayah ini telah memberikan perjalanan spiritual tersendiri bagi sang Anak.
Backlinks Please Thanks
URL |
Code For Forum |
HTML Code |
Anda Sekarang Sedang Baca Artikel Tentang Inilah Film Muslim Terbaik di Dunia saat ini ! , Boleh Menyebar Luaskan Artikel Ini Atau Mengcopy Paste Artikel Inilah Film Muslim Terbaik di Dunia saat ini ! ini Jika Memang Berrmanfaat. Tapi Saya Harap Anda Jangan Lupa Menyertakan Link Inilah Film Muslim Terbaik di Dunia saat ini ! Sumbernya. Thank's
Post a Comment - Back to Content